Tuesday, March 3, 2015

Cursing Malay - Mantot


Mantot menulis terus dari hatinya. Meski tanpa pedang yang tajam, karyanya masih mampu menikam dan meninggalkan luka yang dalam bagi mereka yang faham. Tidak perlu metafora meleret bila berkarya dan itulah Mantot, Melayu yang menyumpah. Revolusi imaginasi ideology politik semuanya bermula dari satu idea yang ditulis atas kertas dengan pen atau zaman sekarang, papan kekunci.

No comments:

Post a Comment